------- Bahwa terdakwa SYAHRUL AKHBAR Bin (Alm) HAMSANI pada hari yang tidak dapat diingat sekira tanggal 15 Desember 2023 sampai dengan tanggal 09 Februari 2024, atau setidak-tidaknya pada waktu lain berkisar pada bulan Desember 2023 sampai dengan bulan Februari 2024 atau setidak-tidaknya pada tahun dua ribu dua puluh tiga sampai dengan tahun dua ribu dua puluh empat, bertempat di  PT. INDO PRIMA SEMESTA yang beralamat di Jalan Raya Pemda Pangkalan 2 No. 63 Rt. 03/11 Kelurahan Kedung Halang Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, atau setidak-tidaknya di tempat lain masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bogor yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasannya bukan karena kejahatan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk itu, yang mana beberapa perbuatan ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut. Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : ----------------

•           Bahwa berawal dari terdakwa yang bekerja pada PT. INDO PRIMA SEMESTA yang beralamat di Jalan Raya Pemda Pangkalan 2 No. 63 Rt. 03/11 Kelurahan Kedung Halang Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor yang bergerak dibidang distribusi produk makanan dan minuman dari beberapa Prinsiple berskala nasional, dimana terdakwa bekerja sebagai sales taking over divisi Mayora   dengan Gaji Rp. 4.700.000,- (empat juta tujuh ratus ribu rupiah) per bulan dengan tugas dan tanggung jawab melakukan order barang dan penagihan tagihan ke konsumen, menyetorkan hasil pembayaran konsumen.
•           Bahwa kemudian pada hari Senin tanggal 12 Februari 2024 sekira jam 08.00 Wib, pada saat saksi DEDE RUDINI menerima faktur penagihan atas nama terdakwa dari Sdr. ABDILLAH SOBARI untuk dilakukan penagihan kepada konsumen, sesampainya saksi DEDE RUDINI di Toko Berkah di daerah Keranggan Citeureup Kabupaten Bogor, ternyata pihak toko dengan faktur nomor 31013715 menyatakan bahwa faktur yang saksi DEDE RUDINI tagihkan kepada pihak toko sudah dibayarkan oleh pihak Toko Berkah melalui terdakwa, kemudian saksi DEDE RUDINI juga mendatangi Toko Aska di Babakan Madang Kabupaten Bogor dengan faktur nomor 31013229 dimana pihak Toko Aska menyatakan bahwa Toko Aska tidak pernah memesan barang kepada terdakwa dan bahkan tidak menerima barang apapun sesuai faktur tersebut, kemudian saksi DEDE RUDINI langsung melaporkan hal tersebut kepada saksi SUTAR selaku Kepala Cabang hingga kemudian saksi SUTAR memerintahkan saksi DEDE RUDINI melakukan audit perusahaan mulai tanggal 12 Februari 2024 sampai dengan tanggal 20 Februari 2024 dengan metode melakukan pengecekan faktur yang menjadi tanggung jawab terdakwa yang belum dibayar dengan datang ke konsumen langsung, dari hasil audit ditemukan 2 (dua) faktur dengan nomor 31013715 atas nama Toko Berkah dengan nilai Rp. 7.307.500,- (tujuh juta tiga ratus tujuh ribu lima ratus rupiah) dan faktur nomor 31015301 atas nama Josef Jaya dengan nilai Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) ternyata sudah di bayar oleh konsumen kepada terdakwa namun tidak disetorkan, sedangkan faktur lain nya sebanyak 110 (seratus sepuluh) faktur adalah faktur fiktif, sebagaimana hasil audit sebagai berikut :

•           Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 21 Februari 2024 saksi SUTAR mendatangi rumah terdakwa untuk mengklarifikasi temuan saksi DEDE RUDINI di lapangan, dan terdakwa mengakui perbuatannya tidak menyetorkan uang hasil penjualan sebesar Rp. 86.641.488,-  (delapan puluh enam juta enam ratus empat puluh satu ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah) dimana awalnya terdakwa mengambil uang-uang pembayaran dari konsumen dan setelah uang pembayaran tersebut dipegang oleh terdakwa, lalu terdakwa ke gudang dan membuat laporan seolah-olah toko yang melakukan pembayaran tersebut mengembalikan barang dan barang yang dipakai untuk seolah-olah pengembalian adalah hasil dari faktur fiktif yang sebelumnya dibuat oleh terdakwa dimana barangnya tidak dikirim oleh terdakwa selanjutnya uang hasil penagihan tersebut sebagian untuk membayar faktur fiktif dan sebagian lagi digunakan oleh terdakwa untuk biaya hidup terdakwa.
•           Bahwa akibat perbuatan terdakwa, PT. INDO PRIMA SEMESTA yang diwakili oleh saksi UTAR mengalami kerugian sekitar kurang lebih Rp. 86.641.488,- (delapan puluh enam juta enam ratus empat puluh satu ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah) atau setidak-tidaknya lebih dari Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).

------ Perbuatan terdakwa SYAHRUL AKHBAR Bin (Alm) HAMSANI sebagaimana diatur dan diancam pidana dengan Pasal 374 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP. ---------------------------------