Sistem Informasi Penelusuran Perkara
PENGADILAN NEGERI BOGOR
INFORMASI DETAIL PERKARA



Nomor Perkara Penuntut Umum Terdakwa Status Perkara
142/Pid.Sus/2024/PN Bgr HERYANDES RESDINO,S.H. BUDHY FAISAL RACHMAN ALS ALOY Persidangan
Tanggal Pendaftaran Senin, 06 Mei 2024
Klasifikasi Perkara Lain-Lain
Nomor Perkara 142/Pid.Sus/2024/PN Bgr
Tanggal Surat Pelimpahan Senin, 29 Apr. 2024
Nomor Surat Pelimpahan B-1474/M.2.12/Enz.2/04/2024
Penuntut Umum
NoNama
1HERYANDES RESDINO,S.H.
Terdakwa
NoNamaPenahanan
1BUDHY FAISAL RACHMAN ALS ALOY[Penahanan]
Penasihat Hukum Terdakwa
Anak Korban
Dakwaan


     KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT
KEJAKSAAN NEGERI KOTA BOGOR
Jalan Ir. H. Djuanda No. 6 Bogor (16121) Telp (0251) 8326622
https://kejari-bogorkota.go.id/index.php
“DEMI KEADILAN DAN  KEBENARAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”                                                                                        P- 29


SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara : PDM- 72  /Enz.2/BGR/04/2024


A.    IDENTITAS TERDAKWA    :
    
Nama lengkap    :      Budhy Faisal Rachman Alias Aloy
Tempat lahir    :    Bogor
Umur/tanggal lahir    :    44/ 22 Juli 1980
Jenis kelamin    :    Laki laki
Kebangsaan    :    Indonesia
Tempat tinggal    :    Kampung Kabandungan Rt. 03 Rw. 08 Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor
A g a m a    :    Islam
Pekerjaan    :    Wiraswasta
Pendidikan    :    -

B.    PENANGKAPAN DAN PENAHANAN     : 
-    Sejak tanggal 17 Februari 2024 s/d tanggal 18 Februari 2024
-    Oleh Penyidik Polri, Rutan sejak tanggal 18 Februari 2024 s/d tanggal 08 Maret 2024
-    Perpanjangan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Rutan sejak tanggal 09 Maret 2024 s/d tanggal 17 April 2024
-    Ditahan oleh Penuntut Umum, Rutan sejak tanggal 02 April 2024 s/d tanggal 21 April 2024
-    Perpanjangan KPN, Rutan sejak tanggal 22 April 2024 s/d tanggal 21 Mei 2024


C.    DAKWAAN
Bahwa terdakwa Budhy Faisal Rachman Alias Aloy, pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 2024 sekira pukul 22.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari 2024 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2024 bertempat di Plaza Bogor Jalan Suryakencana Kelurahan Babakan Pasar Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Bogor yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, telah menyalurkan Psikotropika, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut: 
-    Bermula pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 2024 sekira pukul 22.00 Wib saksi Bripka Azis Muhaemin bersama tim Sat Res Narkoba Polresta Bogor Kota telah melakukan penangkapan terhadap saksi Iwan Ronal Alias Kamel (penuntutan terpisah) di depan Masjid Agung Empang Kelurahan Empang Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor dan saat dilakukan penggeledahan pada saksi Iwan Alias Kamel ditemukan dari kantong celananya 2 (dua) tablet Riklona yang diperoleh dari terdakwa Budhy dengan cara membeli sebanyak 3 (tiga) tablet dengan harga Rp. 100.000,- (seratus ribu) dan untuk 1 (satu) tablet Riklona telah dikonsumsi oleh saksi Iwan Ronal.
-    Berdasarkan hasil dari pengembangan saksi Iwan Ronal tersebut saksi Bripka Azis bersama tim opsnal Sat Res Narkoba Polresta Bogor Kota melakukan penangkapan terhadap terdakwa Budhy Faisal pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 2024 sekira pukul 22.30 Wib bertempat di Plaza Bogor Jalan Suryakencana Kelurahan Babakan Pasar Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor dan pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan dari kantong celananya berupa 22 (dua puluh dua) tablet Alprazolam dan 6 (enam) tablet Riklona.
-    Bahwa terdakwa Budhy mendapatkan Alprazolam dan Riklona dari Dokter Bambang pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 2024 pukul 10.00 Wib dimana saat itu terdakwa mendapatkan 20 (dua puluh) tablet Alprazolam dan 10 (sepuluh) tablet Riklona..
-    Bahwa terdakwa Budhy merupakan pasien dari Dokter Bambang yang saat konsul dengan keluhan sering gelisah dan terdakwa Budhy kemudian diberikan resep untuk menebus Riklona dan Alpazolam dengan harga Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah)
-    Bahwa terdakwa Budhy mengetahui dari Dokter Bambang yang menjelaskan tidak diperbolehkan memperjual belikan atau memindah tangankan kepada orang lain obat-obat yang didapat dari Dokter Bambang dengan menggunakan resep.
-    Bahwa berdasarkan Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik pada Badan Reserse Kriminal Polri Pusat Laboratorium Forensik No. LAB : 0966 / NPF / 2024 tanggal 06 Maret 2024, dengan hasil pemeriksaan barang bukti berupa : 1 (satu) buah amplop warna coklat berlak segel lengkap dengan label barang bukti setelah dibuka didalamnya terdapat  2 (dua) strip dan 1 (satu) potongan strip bertuliskan  Mersi Alprazolam berisikan 22 (dua puluh dua) tablet warna ungu berdiameter 0,6 cm dan tebal 0,3 cm dengan berat netto seluruhnya 1,7292 gram diberi nomor barang bukti 0466/2024/PF. 2 (dua) potongan blister bertuliskan Riklona Clonazepam berisikan 6 (enam) tablet warna putih berdiameter 0,8 cm dan tebal 0,4 cm dengan berat netto seluruhnya 1,1160 gram diberi nomor barang bukti 0467/2024/PF barang bukti disita dari terdakwa Budhy Faisal Rachman Alias Aloy. Kesimpulan berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisa labaoratoris kriminalistik disimpulkan bahwa barang bukti dengan nomor 0466/2024/PF berupa tablet warna ungu tersebut diatas adalah benar mengandung Psikotropika jenis Alprazolam. 0467/2024/PF berupa tablet warna putih tersebut diatas adalah benar mengandung Psikotropika jenis Klonazepam. Interpretasi hasil Alprazolam terdaftar dalam Golongan IV Nomor urut 2 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Klonazepam terdaftar dalam Golongan IV Nomor urut 30 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Sisa barang bukti 0466/2024/PF berupa 21 (dua puluh satu) tablet yang mengandung Alprazolam dengan berat netto seluruhnya 1,6506 gram. 0467/2024/PF berupa 5 (lima) tablet yang mengandung Klonazepam dengan berat netto seluruhynya 0,9300 gram.
-    Bahwa terdakwa Budhy Faisal dalam hal menyalurkan  Psikotropika adalah tidak berhak dan tanpa ijin dari pihak yang berwenang.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 60 ayat (2)  Undang-undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
      Bogor, 02 April 2024
  JAKSA PENUNTUT UMUM


          
                           HERYANDES RESDINO, SH.
                      Jaksa Madya Nip. 19811203 200501 1 003

Pihak Dipublikasikan Ya